Trenggalek –
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Trenggalek mengeluhkan anjloknya harga ikan laut. Penurunan harga komoditas ini salah satunya akhir masuknya impor pasta ikan atau Surimi.
Sekretaris HNSI Trenggalek Asmadi mengatakan dalam 2 tahun terakhir harga ikan di nelayan turun drastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan harga ikan salem atau makerel sempat menjamah di bawah Rp 5.000/kilogram.
| Baca juga: Pedagang Pasar Ikan Pabean Keluhkan Penurunan Harga Ikan Efek Cuaca Buruk |
“Contohnya, ikan salem itu kemarin yg sesuatu kilogram isi empat, harganya cuma Rp 2.000-5.000, lalu ikan tongkol yg sesuatu kilogram isi satu harganya Rp 5.000. umumnya di tahun-tahun sebelumnya harga ikan itu termurah ya Rp 8.000,” kata Asmadi, Jumat (27/2024).
Menurutnya anjloknya harga ikan tersebut paling besar diakibatkan oleh masuknya produk Surimi impor. Kondisi itu menghasilkan para usahawan masakan menyerupai sosis, masakan ringan elok ikan, dan kerupuk enggan mengambil ikan ke nelayan dan memutuskan produk Surimi sebab lebih murah.
“Kemarin itu kami dipanggil yg difasilitasi oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur. Setelah kita diskusi dan dicermati ternyata salah sesuatu penyebab paling besar itu merupakan adanya keran impor dari Cina yang namanya Surimi,” ujarnya.
| Baca juga: Harga Ikan di Muncar Banyuwangi Anjlok, pemerintah provinsi Jatim Siapkan Pasar Ekspor |
HNSI Trenggalek menuntut pemerintah sentra gampang-mudahan bertindak cepat dengan menghentikan keran impor Surimi. Kika kondisi ini selalu dibiarkan, akan kian merugikan para nelayan.
“Kalau ini dibiarkan, ya kami ini tinggal menanti saja bangkrutnya,” jelasnya.
Video: Terbukti Hamili Santri, Kiai di Trenggalek Divonis 14 Tahun Bui
Video: Terbukti Hamili Santri, Kiai di Trenggalek Divonis 14 Tahun Bui
harga ikan anjloksurimi imporsuriminelayan trenggalektrenggalek
