Jakarta –
Perusahaan platform fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) bareng dengan PT Super Bank Indonesia (Superbank) menjalin koordinasi strategis dalam penyaluran kredit (loan channeling). Kerjasama ini dibutuhkan sanggup memperluas kanal ke daerah Indonesia.
Direktur Utama Easycash, Nucky P. Djatmiko menyampaikan sebagian besar peminjam masih terfokus di Pulau Jawa.
Sejak pertama kali diresmikan, kemitraan dengan Superbank turut menolong Easycash untuk menyalurkan sumbangan secara akumulatif sebesar Rp 16,18 triliun terhadap lebih dari enam juta akseptor dana, utamanya di kelompok penduduk underserved dan underbanked di Indonesia. Melalui perpanjangan kerja sama ini, ia berharap sanggup kian memperluas jangkauan pasar.
“Keberhasilan kerja sama kami dengan Superbank di fase pertama menampilkan janji mempunyai pengaruh dari kedua belah pihak dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Melalui kerja sama fase kedua ini, kami bertekad untuk kian memajukan kanal ke layanan keuangan bagi penduduk yang menyibukkan terjangkau, serta memperkuat kerja sama dengan teman perbankan menyerupai Superbank,” kata Nucky dalam keterangannya, dikutip Minggu (15/12/2024).
| Baca juga: Bisakah Utang Pinjol Hangus Tanpa Perlu Dibayar? |
Sementara itu, Chief Business Officer Superbank, Sukiwan, menyebut pembaruan ini juga ialah bab dari janji Easycash dan Superbank untuk mendukung agenda pemerintah dalam meraih target inklusi keuangan sebagaimana yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan berharap bisa memperkuat ekosistem finansial di Indonesia, dengan mempergunakan teknologi untuk menampilkan penyelesaian keuangan yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh aneka macam lapisan masyarakat.
“Kolaborasi kami dengan Easycash menandakan kekuatan kemitraan dalam memperluas kanal keuangan bagi penduduk yang belum terlayani. Dengan mempergunakan teknologi dan platform Easycash, kami sanggup menyalurkan pendanaan secara efisien sekaligus mempertahankan administrasi risiko yang kuat. Pada fase kedua ini, kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak daerah di Indonesia, menentukan kian banyak penduduk yang mendapat kanal layanan keuangan yang mudah dijangkau,” ujar Sukiwan.
