
Buleleng –BeritaTerkiniku– Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tengah berupaya mendesain denah pembiayaan gres untuk kesibukan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Selama ini, Sketsa Baru Rumah Subsidi tersebut didanai 75 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya, sebesar 25 persen dari perbankan.
“Kami sudah rapat berkali-kali dengan Kementerian Keuangan, perbankan, Tapera, BPKP, buat menghasilkan formula gres di tahun ini. Apakah 60/40, apakah 50/50, apakah contoh yg lain. Tujuannya hanya satu, bagaimana dengan budget yg sama, peserta faedah rumah subsidi, yakni penduduk berpenghasilan rendah jumlahnya meningkat,” ungkap Menteri PKP Maruarar Sirait di saat berkunjung ke Buleleng, Bali, Selasa (28/1/2025).
Ara -sapaan Maruarar- juga menekankan gampang-mudahan kesibukan FLPP tak salah sasaran. Dia mewanti-wanti gampang-mudahan subsidi tak dicicipi oleh orang-orang kaya. Menurutnya, melalui FLPP, pemerintah berupaya membantu penduduk berpenghasilan rendah (MBR) mudah-mudahan sanggup memiliki rumah.
“Jangan hingga orang kaya sanggup subsidi, itu tidak sempurna sasaran,” tegas Ara.
Program Sketsa Baru Rumah Subsidi, Ara melanjutkan, mulai dibahas dalam meeting bareng dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Selain itu, kesibukan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) juga akan turut dibahas. Kedua kesibukan tersebut dinilai cantik dan sanggup pribadi menjamah masyarakat.
“Jadi jikalau kesibukan yg menjamah rakyat ya mesti kalian besarkan. Minggu depan saya rapat dengan komisi V, pasti aku akan membahas bagaimana APBN yang ada yg terbatas, sanggup kalian pakai buat yang paling bermanfaat. Menurut aku, BSPS juga mesti diprioritaskan selain FLPP atau rumah subsidi,” jelasnya
Ara menyampaikan dengan budget yang terbatas, pemerintah mesti menghasilkan skala prioritas. Yakni, betul-betul menentukan target peserta faedah kesibukan FLPP dan BSPS.
“Menurut aku skala prioritas yg sempurna yakni rakyat yg paling bawah yg membutuhkan, lalu juga memperoleh developer yang bertanggung jawab, lalu juga sempurna sasaran. Jangan hingga tidak sempurna sasaran,” urai mantan politikus PDIP itu.
rumah subsidiprogram flppkementerian perumahanbantuan perumahananggaran apbn