20 April 2025
EkonomiHijau

Sederet Upaya Bni Dukung Pemerintah Capai Net Zero Emissions 2060

BNI
Foto: Dok. BNI

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut mendukung pemerintah dalam meraih target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Upaya ini salah satunya dilaksanakan lewat pembelian 40.000 unit kredit karbon oleh anak usahanya, BNI Sekuritas.

SEVP Credit Risk BNI Bun Hendra menerangkan langkah ini merupakan bab dari taktik BNI untuk meraih NZE lebih cepat, yaitu pada 2028 bagi operasional dan pada 2060 untuk portofolio pembiayaan. Kebijakan ini sejalan dengan target pemerintah yang menargetkan emisi nol higienis pada 2060 atau lebih cepat.

“Karbon kredit merupakan salah satu taktik untuk sedang offset emisi,” ujar Bun dalam pemberitahuan tertulis, Kamis (12/12/2024).

Hal ini disampaikannya dalam aktivitas Carbon Digital Conference Indonesia (CDC) 2024 bernuansa “Reimagining Indonesia Carbon Market: Digital Innovations for Global Integrity” di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Baca juga: BNI Borong 2 Penghargaan Internasional dari Corporate Treasurer

Bun mengungkapkan BNI juga menampilkan komitmennya terhadap pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2024, BNI sudah menyalurkan green financing senilai Rp70,9 triliun, meningkat dari Rp60,6 triliun pada periode yang serupa tahun dulu.

Adapun pembiayaan ini meliputi banyak sekali sektor hijau, menyerupai energi terbarukan sebesar Rp10,18 triliun, bangunan hijau Rp4,58 triliun, transportasi ramah lingkungan Rp3,51 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan Rp31,97 triliun.

Secara keseluruhan, portofolio pembiayaan berkesinambungan BNI meraih Rp187,6 triliun atau setara dengan 26% dari total pinjaman. “BNI juga menjadi bank pertama di Indonesia yang mempublikasikan Green Bond,” tambah Bun.

Selain konsentrasi pada pembiayaan sektor besar, BNI juga mempekerjakan UMKM yg menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) lewat aktivitas unggulan BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI). Hingga di saat ini, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp30,2 miliar terhadap 133 UMKM.

Program yang lain, Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK), juga menampilkan proteksi terhadap 424 petani UMKM dengan total pembiayaan Rp54,5 miliar. Inisiatif ini berencana mendorong inklusi keuangan sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi hijau.

BNI juga aktif mengedukasi pelaku industri lewat aktivitas BNI ESG Sustainability and Transition Event (BEST). Program ini membantu debitur dan pelaku kerja keras mengembangkan kapasitas dalam melakukan transisi menuju keberlanjutan.

Baca juga: Lewat Diaspora Loan, BNI Bantu Bisnis Diaspora RI di Hong Kong Naik Kelas

Menurut Bun, masih banyak kesempatan BNI dalam mendukung ekosistem Bursa Karbon, menyerupai penyaluran pembiayaan buat proyek-proyek yang terdaftar di Bursa Karbon dan penyediaan akomodasi kustodian pada jual beli karbon.

Sementara itu Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono mengatakan Indonesia sudah sedang pekerjaan sama dengan Jepang lewat Mutual Recognition Arrangement (MRA) bagi jual beli karbon bilateral.

“Indonesia membuka diri bagi berkolaborasi dengan banyak sekali negara demi bikin Carbon Market yg mudah diakses, andal, dan mampu menyejahterakan rakyat,” papar Diaz.

Diaz berharap kerja sama ini sanggup mempercepat pencapaian target NZE Indonesia serta menyelamatkan dunia dari pengaruh pergantian iklim. Melalui tindakan aktual menyerupai pembelian kredit karbon, pembiayaan sektor hijau, hingga pemberdayaan UMKM berbasis ESG, BNI menunjukan kiprahnya selaku pionir keuangan berkesinambungan di Indonesia.net zero emissionsbnikredit karbon

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video