
Jakarta –
Somad (42) membuka kerja keras kelontong sejak tahun 2011 di Kampung Tenggilis, Mustika Jaya, Bekasi. Warung kelontongnya berada cukup strategis sebab terhipit oleh perumahan dan perkampungan sehingga bisa menghadirkan konsumen yang cukup banyak.
Meski berada di perkampungan tetapi nyatanya penduduk kini mulai melek digital dengan mempergunakan biro Brilink untuk melakukan pembayaran, mereka juga turut mengikuti tren game online dengan melakukan top up duit digital ke dalam game yang bisa
Somad turut menjadi biro brilink sejak 2017, warungnya kerap diserbu para gamers di kampungnya yang ingin top up game online, dikenali game online kini bisa mencapai belum dewasa sampai orang dewasa.
“Kebanyakan (konsumen) top up game online, kaya mobile legend, free fire.” Cerita Somad di depan warung kelontongnya Senin (25/3/2024).
Transaksi dengan brilink menjadikannya kini sibuk untuk kendala transfer, mengisi token listrik, mengeluarkan duit bpjs, sampai pembayaran digital lainnya.
Lokasi yang berada di perkampungan ini cukup jauh dari ritel terbaru kolam Alfamart dan Indomaret sehingga menghasilkan warga lebih gampang mencapai warung kelontong milik Somad. Ditambah warungnya buka sejak pukul 06.00 WIB sampai 23.00 WIB sehingga kendala transfer duit bisa dengan gampang dilayaninya.
“(Warga) Kalau ke ATM kan jauh, ke Alfamart jauh, jadi disini sungguh membantu. Agen brilink malam-malam bisa, jikalau kantor (BRI) kan sore tutup. Kalau di sini jam 11 malam masih ngelayanin buka jam 6 pagi.” Terang Somad.
Bersinggungan dengan duit menghasilkan Somad mesti tambahan hati-hati, apalagi warungnya buka sampai nyaris tengah malam. Ia memiliki hukum khusus dimana mesti menemukan duit dari konsumen apalagi dahulu sebelum melakukan transaksi, disamping itu omsetnya pun meningkat sampai 20 persen.
“Kalau transaksi agar kondusif ya terima uangnya dahulu gres dikerjain gres di transaksi, jikalau soal pemasukan ada 20 persen diluar dari pemasukan barang jualan kelontong”. Lanjut Somad.
Selain menjadi biro BRILink, toko kelontong Somad juga dilengkapi dengan pembayaran QRIS, hal itu gres dilakukannya sejak 2 sampai 3 bulan yang kemudian buah dari seruan konsumen setianya.
Gayung bersambut, seruan dari konsumen dituruti dengan sigapnya Somad meminta pihak BRI untuk memberikannya scan QRIS. Somad mengaku kondisi turut mengakomodir pembelian dari siswa-siswa yang mengeluarkan duit kue warungnya menggunakan QRIS.
Meski berada di perkampungan, Somad menyebut 30 persen pelanggannya telah menggunakan pembayaran QRIS, hal itu menjadikannya tak repot lagi merencanakan duit kembalian bahkan uangnya eksklusif masuk ke rekening untuk tabungan.
“Sekarang 30% warga mulai pake QRIS, ya gampang aja ga usah pake kembalian, gausah pake cash-cash-an gitu, gampang jadi eksklusif masuk ke rekening buat simpanan juga.” Tutup Somad.
Salah satu pembeli setia warung kelontong Somad merupakan Feri Surahman (18) mengaku sering melakukan transaksi di warung Somad, mulai dari top up game sampai transfer ke rekening lain, ia juga bahagia sebab tak perlu lagi keluar kampung untuk melakukan transaksi.
“Ada laba juga dengan adanya brilink, sebelumnya jauh ke alfamart jadi kini sungguh terbantu, lazimnya palingan buat top up game sama buat isi dana aja”. Jelas Feri sambil melakukan transaksi di warung kelontong Somad.
Leave feedback about this