20 April 2025
Moneter

Bi Sebut Transaksi Ekonomi Dan Keuangan Digital Ri Moncer

Ilustrasi Transaksi Digital
Ilustrasi – Foto: Shutterstock/

Jakarta

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada kuartal II 2024 tetap kuat. Hal ini didorong oleh tata cara pembayaran yang aman, tanpa hambatan dan andal.

“Dari segi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 13,42% (yoy) sehingga meraih Rp 42.008 triliun. Dari segi ritel, volume transaksi BI-FAST berkembang konkret 67,79% (yoy) meraih 785,95 juta transaksi,” katanya dalam pertemuan pers di kantor sentra BI, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024).

Kemudian, transaksi digital banking tercatat 5.363 juta transaksi atau berkembang sebesar 34,49% (yoy). Sementara transaksi Uang Elektronik (UE) berkembang 39,24% (yoy) meraih 3.958 juta transaksi.

Transaksi QRIS berkembang 226,54% (yoy), dengan jumlah pengguna meraih 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta. Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM debit turun 8,42% (yoy) menjadi 1.759 juta transaksi, serta transaksi kartu kredit berkembang 20,92% (yoy) meraih 114,31 juta transaksi.

“Dari segi pengelolaan duit rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) berkembang 6,61% (yoy) menjadi Rp 1.057 triliun,” lanjut Perry.

Baca juga: Kasih Sinyal Turunkan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Pertimbangan BI

Ia menambahkan, stabilitas infrastruktur tata cara pembayaran tetap terjaga, ditopang interkoneksi struktur industri yang makin luas. Dari segi infrastruktur, kelangsungan dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) tersadar baik, aman, dan andal, disokong keadaan likuiditas dan operasional yang memadai.

Dari segi struktur industri, interkoneksi tata cara pembayaran dan ekspansi ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) terus meningkat. Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang memfasilitasi interkoneksi di tata cara pembayaran berkembang positif, didorong ekspansi kolaborasi antar pelaku industri.

“Bank Indonesia terus mempertahankan ketersediaan duit Rupiah dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang patut edar di seluruh daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tergolong tempat 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil),” ujar dia.

Pembayaran Digital Banyak Kemajuan

Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto menyaksikan dikala ini tata cara pembayaran digital di Indonesia telah mengalami banyak kemajuan, khususnya terkait dengan transaksi di e-commerce.

Hilmi menyampaikan, banyak sekali layanan pembayaran digital telah terfasilitasi dengan baik di banyak sekali marketplace sehingga bisa menolong kenaikan inklusi keuangan di masyarakat.

Di satu sisi, menurut Hilmi, terkait penggunaan transaksi digital tergolong QRIS masih terkendala. Bila menyaksikan gap yang ada antara inklusi dan literasi keuangan di Indonesia yang nyaris meraih 40 persen, sungguh dimungkinkan terjadinya ketidakpahaman pengguna untuk pemanfataan pembayaran digital secara optimal.

“Hal ini sanggup dipengaruhi dari banyak sekali faktor, menyerupai budaya masyarakat, tingkat pendidikan, literasi keuangan dan digital, tingkat ekonomi, dan ketidakmerataan infrastruktur. Faktor-faktor inilah yang perlu diselesaikan secara bersama-sama, baik dari pemerintah maupun swasta,” ujar Hilmi.

Hilmi berpandangan, ada banyak segi konkret yang sanggup dicicipi oleh pengguna dalam bertransaksi secara digital, di antaranya kepraktisan untuk menegaskan metode pembayaran, pembayaran juga bisa ditangani secara cepat dan mudah, tata cara keselamatan yang berlapis, dan adanya pemberian konsumen.

“Bagi mereka yang telah melek atau memiliki literasi digital yang baik, penerapan digitalisasi pada transaksi akan memudahkan percepatan perputaran dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Hilmi.

Sedangkan, literasi digital, yang di dalamnya tergolong mengerti cara melindungi keselamatan pemberitahuan pribadi, menjadi kunci penting biar transaksi digital tidak dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang mempergunakan kelengahan pengguna untuk melaksanakan langkah-langkah pencurian menyerupai phising dan kecurangan lainnya.

Saat ini, idEA mencatat pelaku kerja keras yang telah onboard ke platform e-commerce. Tercatat ada sekitar 25,4 juta pelaku kerja keras yang telah mempergunakan e-commerce untuk melakukan usahanya.

Selain itu, dalam catatan Harbolnas 2023 lalu, selama tiga hari penyelenggaraannya, catatan transaksi meraih lebih dari 25 triliun, atau naik 13 persen dari Harbolnas tahun sebelumnya.

“Jadi sanggup dilihat bahwa mereka yang melaksanakan transaksi digital di Indonesia telah berkembang cukup baik,” imbuh Hilmi.

idEA berharap pemerataan infrastruktur makin dipercepat, sanggup menggandeng seluruh stakeholder untuk terus mengembangkan literasi digital masyarakat, bikin regulasi yang dapat mendorong kenaikan aktivitas ekonomi secara digital dengan baik, baik dari segi konsumen, pelaku usaha, maupun pelaku industrinya.

Indra, praktisi dan juga eksekutif utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan merchant agregator, mengakui pangsa pasar transaksi digital utamanya penggunaan QRIS pada UMKM dan pedagang kecil sungguh besar.

BI mencatat transaksi QRIS pada April 2024 berkembang 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). “Based data itu, kampanye transaksi digital on the track. Namun memang mesti diakui perlu waktu untuk bisa meraih seluruh daerah utamanya di desa-desa,” ujarnya.

Indra menyampaikan Bank Indonesia tidak dapat berlangsung sendiri dalam mengkampanyekan transaksi digital ke seluruh pelosok negeri. Seluruh stakeholder dan perusahaan yang bergerak di bidang transaksi digital perlu melaksanakan sosialisasi yang serupa masifnya dan perlu disertai dengan kreativitas dan inovasi.

Contoh penemuan yang ditangani perusahaannya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran lewat QRIS pada komunitas UMKM merupakan menyediakan insentif pendampingan literasi keuangan, pelatihan dan workshop digital marketing secara berkala, dan insentif yang lain selama menjadi mitra. TDC sendiri memiliki tiga produk yaitu M2PAY, MEbook dan Posku Lite. Ketiganya masing-masing menyediakan metode pembayaran dan pemantauan transaksi, system pemberitahuan teritegrasi, dan kepraktisan pencatatan toko dan bistro.

“Kami berhubungan dengan teman komunitas di Sumatera, Tamado Grup untuk meraih UMKM dengan melaksanakan kampanye UMKM Go Digital di Pematang Siantar dan Kabupaten Samosir. Dalam waktu erat akan di Sabang (Aceh), Bali dan Bangka, kami telah menyasar UMKM di desa-desa,” ujarnya.

Indra menyampaikan argumentasi pentingnya pendidikan dan pendampingan konsultasi keuangan terhadap UMKM merupakan dalam penyusunan pembukuan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan merupakan alat utama untuk mengawasi kinerja keuangan dan arus kas UMKM.

“Laporan keuangan juga menjadi alat pemilik kerja keras bikin keputusan sempurna dan seni administrasi bisnis, tergolong menawan investor. Dari segi aturan pastinya juga untuk pelaporan pajak dan pembayarannya sehingga sesuai aturan yang ada,” ujarnya.

Namun, Indra berharap perusahaan yang melaksanakan pendampingan dan konsultasi keuangan digital telah memiliki ISO 9001:2015 mengenai Manajemen Mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Manajemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 mengenai Sistem Keamanan Informasi.

“Penting buat UMKM mengenali jati diri perusahaan penyedia system transaksi digital atau perusahaan yang hendak menyediakan pendampingan keuangan, salah satunya kepemilikan tiga ISO di atas, alasannya merupakan itu bab dari perlindungan untuk mereka sendiri selaku pengguna,” tambahnya.

digitalbank indonesiatransaksi

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video