20 April 2025
BeritaEkonomiBisnis

Curiga Minyakita Diselewengkan, Legislator Minta Pemerintah Turun Ke Pasar

Anggota Komisi VI dewan perwakilan rakyat RI Mufti Anam
Foto: Istimewa

Jakarta

Harga minyak goreng rakyat atau Minyakita melesat dari harga eceran tertinggi (HET) yg ditetapkan Pemerintah. Hal ini pun menuai protes dari penduduk juga pedagang.

Menyoroti hal ini, Anggota Komisi VI dewan perwakilan rakyat RI Mufti Anam meminta pemerintah secepatnya turun menstabilkan harga Minyakita.

“Sungguh kita miris, Pemerintah ini tidak bisa mengontrol harga Minyakita dari tahun ke tahun. Bahkan trennya selalu bertambah harganya. Padahal Indonesia ialah penghasil crude palm oil (CPO) paling besar di dunia,” kata Mufti dalam informasi tertulis, Selasa (19/11/2024).

Mufti pun mempertanyakan kinerja pemerintah yg hingga sekarang belum juga dapat menyelesaikan kendala harga minyak goreng di pasaran.

“Perlu ditekankan, Pemerintah tidak cuma mengeluarkan regulasi tapi juga membangun jembatan antara produsen dengan konsumen. Mengontrol dan menetapkan ketersediaan produk minyak kita bisa tetap sesuai dengan HET,” paparnya.

Diketahui, harga Minyakita melesat cukup tinggi di banyak kawasan dua minggu terakhir. Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan, harga Minyakita melonjak dari HET yg ditetapkan Pemerintah, merupakan Rp 15.700 menjadi Rp 17.058 per liter di 82 kabupaten/kota Indonesia. Bahkan di 32 daerah, harga Minyakita sudah meraih Rp 18 ribu per liter.

Melihat data ini, Mufti meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap pedagang yang masih memasarkan harga Minyakita jauh di atas dari harga yg telah disepakati. Pemerintah juga diharap sanggup menindak produsen minyak yang nakal.

“Kemendag mesti memutuskan produsen yang tak memproduksi Minyakita sesuai dengan apa yg menjadi janji dengan Pemerintah bagi ditindak tegas,” terperinci Legislator dari Dapil Jawa Timur II tersebut.

“Kalau perlu dicabut izinnya jika masih bandel,” lanjutnya.

Baca juga: Harga Minyakita Makin Mahal, Tembus Rp 17.000/Liter

Adapun pemerintah mengklaim peningkatan harga Minyakita disebabkan oleh seruan pasar yang meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Di samping itu, harga minyak curah disebut mengalami peningkatan meraih Rp 17.119 per liter yang disebabkan oleh peningkatan harga CPO.

Mufti pun menyinari bagaimana fenomena mahal dan langkanya minyak goreng yang selalu berulang. Menurutnya, kondisi ini karena pemerintah kurang memiliki ‘taring’ sehingga pelaku industri berani melanggar ketentuan.

“Kementerian Perdagangan mengeluarkan sebuah kebijakan, tapi kemudian tidak digubris oleh para pelaku industri. Ini kan sama saja kemudian Kemendag menyerupai harimau ompong kan?” kata Mufti.

Mufti juga mempertanyakan langkah pemerintah yang lambat menangani duduk kendala mahalnya harga Minyakita, hingga terjadi kelangkaan minyak goreng rakyat tersebut.

“Sudah harganya mahal, di dua kawasan penduduk kesusahan menerima Minyakkita. Ini jadi preseden buruk di permulaan Pemerintahan Prabowo,” ucapnya.

Mufti kalut mahal dan langkanya Minyakita di pasaran karena ada penyelewengan yg dijalankan oknum-oknum nakal. Untuk itu, ia meminta pemerintah mencari sumber permasalahannya.

“Jangan-jangan Minyakita diselewengkan, dioplos kemudian dijual menjadi brand yang lain,” ungkapnya.

Mufti pun mengingatkan pemerintah untuk menjalankan pengawasan intensif agar memutuskan pengecer memasarkan Minyakita sesuai HET. Mufti juga meminta Pemerintah untuk melakukan pekerjaan sama dengan pihak industri dalam mengawasi dan mengatur harga CPO yang menjadi materi baku utama minyak goreng.

Pasalnya, menurut Mufti, harga Minyakita senilai Rp 17.000 tak masuk akal. Padahal harga CPO tahun ini lebih rendah dibandingkan di saat booming harga CPO tahun 2022. Adapun harga CPO dunia di sekarang ini sedang stabil dan berada di kisaran US$ 700 – US$ 800 per metrix ton.

“Saya lihat ini kegagalan Pemerintah dan yakin harga MinyakKita tak mampu ke HET Rp 15.700. Mengapa? karena yg mengurus jadwal ini penduduknya sama walaupun telah membentuk Menko Pangan, ya penduduknya sama, penerus Menteri Perdagangan juga penduduknya Menko pangan,” urainya.

Baca juga: Blusukan ke Pasar Semarang, Gibran Tanya Harga Minyak dan Bagikan Susu-Buku

Mufti menganggap pemerintah perlu melakukan pekerjaan sama dengan industri dalam menimbang-nimbang sumbangan subsidi atau insentif buat produsen demi menekan ongkos produksi. Di samping itu, diperlukan juga kerja sama dengan kawasan dalam pengawasan dan penetapan harga di wilayah masing-masing.

“Jangan hingga kemudian karena ini berlarut urusan tak selesai kemudian ada kelangkaan minyak goreng menyerupai yang terjadi di ketika Mendag Lutfi di saat itu,” ucap Mufti.

Di samping itu, Mufti mendorong pemerintah untuk turun pribadi ke lapangan dalam menangani kendala Minyakita. Menurutnya, berjumpa pribadi menyimak unek-unek pedagang eceran dan pelanggan di pasar sanggup menyaksikan keadaan real yg menjadi masalah.

“Jangan hanya menerima laporan di belakang meja kemudian menghasilkan regulasi yg tidak cocok dengan kondisi lapangan,” paparnya.

“Maka dari itu utama sekali turun ke lapangan, lihat keadaan pasar. Selain dapat mendengar unek-unek rakyat segera, kalian juga dapat menyaksikan dan mendengar kenyataan yang ada karena laporan dapat dibentuk dengan ideal tetapi kondisi lapangan itu jauh lebih real,” sambung Mufti.

Mufti juga mengingatkan pemerintah untuk menjadi jembatan antara produsen dengan konsumen.

“Saya ingat speech Kepala Negara Prabowo di pembukaan pelantikan, di ketika itu menyatakan ingin serius mengusahakan Swasembada pangan, nah salah satunya kan dalam hal minyak goreng. Maka kendala ini mesti menjadi reminder,” tuturnya.

Mufti juga meminta Presiden Prabowo Subianto buat memamerkan perhatian lebih terhadap nasib rakyat yg kesusahan berbelanja minyak karena mahal.

Ia pun merekomendasikan agar jadwal Minyakita diperintahkan ke BULOG dan Holding BUMN Pangan sehingga tak lagi berada di bawah Kementerian Perdagangan.

“Intinya jadwal buat rakyat jangan diserahkan pengelolaannya ke Oligarki, lebih baik diatur BUMN karena mulai membuat lebih gampang negara bagi menjalankan intervensi sehingga jadwal Minyakkita itu betul-betul buat rakyat dengan harga terjangkau dan barangnya ada,” pungkasnya.

Simak juga Video ‘Waka Komisi VI dewan perwakilan rakyat Buka Suara soal Rencana Kenaikan Harga Minyakita’:

[Gambas:Video 20detik]

dprminyakitaLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi contoh di siniSelengkapnya

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video