
Jakarta –
Polisi mengungkap perputaran duit kendala pemerasan di balik kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), dr Aulia Risma, meraih Rp 2 miliar. Pemerintah didorong mengecek total PPDS Undip.
“Baik pemerintah maupun Komisi X dewan perwakilan rakyat RI perlu mendukung penilaian total terhadap PPDS Undip,” ujar Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat Hetifah Sjaifudian melalui pesan Whatsapp terhadap , Sabtu (28/12/2024).
Penilaian tersebut, kata Hetifah, penting buat mengidentifikasi akar masalah, meniadakan budaya kekerasan dan pemalakan, serta menetapkan bahwa kesibukan berlangsung sesuai dengan tolok ukur etika, hukum, dan akademik. Hetifah menyertakan Komisi X dewan perwakilan rakyat RI mendorong Kemendiktisaintek dan Kementerian Kesehatan untuk melakukan pekerjaan sama menjalankan audit menyeluruh terhadap sistem, kebijakan, dan lingkungan menuntut ilmu di PPDS Undip.
“Hal ini berencana bikin lingkungan pendidikan yang kondusif, menghormati hak mahasiswa, dan mencetak tenaga medis yang profesional serta berintegritas,” tegasnya.
Korban bullying dan pemerasan PPDS Undip diminta berani speak up. Korban, kata Hetifah, dapat melapor ke pihak berwenang.
Baca juga: 3 Tersangka Bullying Mahasiswa PPDS Undip Dicegah ke Luar Negeri |
“Saya mengimbau terhadap korban kendala PPDS Undip, atau kendala kekerasan apapun yg terjadi di lingkungan pendidikan, pertama, berani melapor. Segera laporkan bencana ke pihak berwenang atau prosedur pengaduan kampus yang tersedia,” imbuhnya.
Korban, pinta Hetifah, jangan ragu sedikitpun bagi mencari proteksi aturan jikalau diperlukan. Para korban juga diimbau mencari sokongan dari keluarga dan teman.
“Cari dukungan, hubungi keluarga, teman, atau forum penunjang menyerupai layanan konseling kampus atau forum independen untuk mendapat proteksi emosional dan psikologis,” pungkasnya.
Sebelumnya, polisi mengungkap perputaran duit di kendala pemerasan mahasiswa PPDS Undip meraih Rp 2 miliar. Polisi menerima sesuatu catatan terkait pengumpulan duit hasil pemerasan.
“Barang bukti Rp 97 juta itu yg sukses diamankan. Perputaran duit dalam satu semester, sesuatu angkatan itu cukup banyak. Sekitar Rp 2 miliar, itu data yg tertulis di barang bukti,” kata Direktur Reserse Kriminal Generik Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Dwi Subagio, dilansir detikJateng, Jumat (27/12/2024).
ppds undippemerasanHoegeng Awards 2025Baca cerita inspiratif calon polisi referensi di siniSelengkapnya
Leave feedback about this