
Jakarta –
Produksi Semen Luber, tetapi Kebutuhan 3 Juta Rumah Tak Sampai 10 Juta Ton
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyetop sementara atau moratorium penanaman modal abnormal (PMA) untuk industri semen. Hal ini dijalankan alasannya bikinan semen dalam negeri berlebih meraih 120 juta ton.
Di segi lain, pemerintah memiliki jadwal pembangunan 3 juta rumah. Program itu dinilai mulai memerlukan semen cukup banyak.
Menurut Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Putu Nadi Astuti keperluan untuk jadwal itu cuma 10 juta ton semen.
“Kapasitas (produksi semen) 120 juta ton. Ad interim keperluan (dalam negeri) cuma setengahnya. Kemudian dengan adanya jadwal 3 juta rumah ini keperluan kenaikan kurang dari 10 juta ton,” kata beliau dalam rapat dengar pertimbangan dengan Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: Industri Keramik Ngeluh Harga Gas Mahal, Minta HGBT Diperpanjang |
Restriksi investasi abnormal gres sudah dijalankan bertahun-tahun belakangan. Sementara investasi dari pelaku kerja keras dalam negeri diusulkan buat dibangun di kawasan Indonesia Wilayah Timur.
“Sedangkan buat PMDN alasannya pelaksanaan perizinan di kawasan masih di daerah, kelihatannya masih sanggup ada investasi baru. Ke depan kalian merekomendasikan mudah-mudahan pembatasan industri semen ini dituangkan di regulasi Perpres 49/2021. Saat ini investasi cuma sanggup dijalankan di wilayah-wilayah yg belum ada industri semen,” terangnya.
Dikutip dari informasi resmi Kemenperin pada 2023, pemerintah mengerjakan upaya penerapan kebijakan moratorium atau pengaturan investasi baru. Langkah strategis ini dalam rangka memperhatikan keadaan keunggulan kapasitas (overcapacity) di industri semen nasional.
Kala itu, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, dijabat oleh Ignatius Warsito menyampaikan kondisi overcapacity industri semen terjadi nyaris di seluruh wilayah, kecuali Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua.
“Persentase overcapacity paling besar terjadi di Pulau Jawa, yaitu lebih dari 55,4 persen,” ungkapnya, pada jadwal Kunjungan Kerja dewan perwakilan rakyat RI di PT Semen Indonesia (Persero Tbk.), Gresik, Jawa Timur, Jumat (14/7/2023).
industri semeninvestasi asingmoratoriumkelebihan produksikebutuhan semenkementerian perindustrian
Leave feedback about this